Friday, March 24, 2017

ANALISIS RESIKO TI PADA DATA CENTER DENGAN FRAMEWORK COBIT 4.1 STUDY KASUS UPTD SMA 3 TEGAL



Latar Belakang

Saat ini perkembangan TI menjadi hal yang sangat penting bagi kemajuan suatu organisasi, semua hal yang berkaitan dengan organisasi hampir tidak ada yang tidak terjamah oleh TI. Dari mulai profil organisasi, proses transaksi pada sebuah organisasi bahkan tempat penyimpanan data pada sebuah organisasi.

UPTD SMA 3 Tegal adalah lembaga pendidikan tingkat menengah atas yang letaknya berada di provinsi jawa tengah yaitu di kecamatan tegal timur kota tegal. UPTD SMA 3 Tegal adalah salah satu sekolah yang terpilih menjadi sekolah model, oleh karena itu sekolah ini jelas sudah banyak mengimplementasikan TI dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan, bahkan sudah memiliki data center sebagai pusat penyimpanan data dan informasi dari masyarakat yang ada di dalam lembaga pendidikan tersebut.

Data center adalah tempat penyimpanan data – data dari proses yang ada pada suatu organisasi, data center pada UPTD SMA 3 Tegal berfungsi menyimpan semua data dari proses yang tekah berjalan, seperti biodata kepegawaian, biodata siswa, data nilai siswa, data inventaris barang, data gaji kepegawaian, data tugas – tugas dari kepegawaian dan lain sebagainya. Dahulu sebelum diterapkan data center berbasis TI, data center sangatlah besar dan proses pencarian data sangatlah sulit dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Sekarang ketika diterapkan data center berbasis TI sangatlah membantu dalam proses yang berlangsung, seperti efisien dan efektif dalam pencarian dan penyimpanan data.   

Namun tidak bisa dipungkiri bahwa ketika TI diterapkan pasti akan menimbulkan berbagai resiko yang akan terjadi yang dapat memberikan kerugian pada lembaga seperti kehilangan data, kebocoran data, kebakaran dan lain sebagainya yang menyebabkan terhambatnya kegiatan yang berlangsung pada lembaga tersebut, bahkan jika data bocor kepada orang yang salah, maka lembaga tersebut bisa dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Berangkat pada masalah diatas maka perlu dilaksanakan analisis resiko terhadap kemungkinan resiko yang akan muncul di dalam data center. Sehingga lembaga tersebut dapat melakukan pencegahan dan perbaikan terhadap kemungkinan – kemungkinan yang akan terjadi tersebut. Analisis resiko yang akan diterapkan bisa menggunakan standar Framework COBIT 4.1, yaitu salah satu standar yang mendukung tata kelola TI di suatu organisasi dan dapat membantu mendefinisikan apa yang harus dilakukan dalam tata kelola TI yang pada tulisan kali ini pada bagian data center.

Perumusan Masalah
1.    Bagaimana analisis resiko TI terhadap penerapan data center menggunakan Framework cobit 4.1(masuk kepada batasan masalah)
2.    Bagaimana tingkat resiko TI saat ini dan seperti apa resiko yang sudah terjadi
3.    Bagaimana tingkat pengelolaan kematangan tata kelola TI terutama pada manajemen resiko dalam tata kelola TI pada data center



Perumusan Hipotesa
Berdasarkan identifikasi masalah dan perumusan masalah yang sudah dilaksanakan, maka dapat diperoleh hipotesa bahwa diduga kematangan pelaksanaaan tata kelola TI pada Data Center UPTD SMA 3 Tegal berada pada level 1, dikarenakan belum pernah adanya analisis resiko TI terhadap penerapan data center (menurut prof bambang, bahwa diharapkan data yang tersimpan pada data center cukup aman) (menurut saya, berdasarkan identifikasi masalah dan perumusan masalah yang sudah dilaksanakan, maka dapat diperoleh hipotesa bahwa setelah dilaksanakan audit SI pada pengelolaan Data Center UPTD SMA 3 akan dihasilkan sebuah saran tentang tata kelola yang baik pada data center dalam manajement resiko SI, apalagi data center sma 3 belum pernah diaudit sama sekali).
     
Metode Penelitian
            Metode analisa yang digunakan untuk menganalisa permasalahan yang terjadi pada Data Center UPTD SMA 3 Tegal menggunakan framework manajemen resiko TI dengan menggunakan COBIT yang terdiri dari :
a.    Penetapan Objektif Terdapat tujuh kriteria informasi dari COBIT yaitu : effectiveness, efficiency,confidentiality, integrity, availability, compliance, dan reliability.
b.    identifikasi Risiko Identifikasi risiko merupakan proses untuk mengetahui risiko. Sumber risiko bisa berasal dari :
1.     Manusia, proses dan teknologi.
2.    Internal (dari dalam perusahaan) dan eksternal (dari luar perusahaan)
3.     Bencana.
4.    (hazard), ketidakpastian (uncertainty) dan kesempatan (opportunity).
c.     Penilaian
1.    Proses untuk menilai seberapa sering risiko terjadi atau seberapa besar dampak dari risiko.
2.    Dampak risiko terhadap bisnis (business impact)
3.    Kecenderungan (likelihood) terjadinya risiko dapat disebabkan oleh sifat alami dari bisnis, struktur dan budaya organisasi, sifat alami dari sistem (tertutup atau terbuka, teknologi baru dan lama), dan kendali-kendali yang ada.
4.    Proses penilaian risiko bisa berupa risiko yang tidak dapat dipisahkan (inherent
risks) dan sisa risiko (residual risks).
d.    Respon Risiko Proses-proses pada framework COBIT Versi 4.1 (dari 34 Control Objectives) yang sesuai untuk manajemen risiko adalah (ISACA 2008) :
1.    PO1 (Define a Stretegic IT Plan) dan PO9 (Assess and Manage Risks)
2.     AI6 (Manages Change)
3.    DS5 (Ensure System and Security) dan DS11(Manage Data)
4.    ME1 (Monitor and Evaluate IT Performance )
e.    Monitor Risiko Setiap langkah dimonitor untuk menjamin bahwa risiko dan respon berjalan sepanjang waktu

No comments:

Post a Comment

Download desain Banner

Banner atau sering disebut spanduk , brosur dan lain sebagainya adalah sebuah pengumuman berbentuk gambar maupun tulisan yang biasanya di ...